Diangkat dari Kepercayaan Masyarakat Tionghoa, Inilah 5 Fakta tentang Film Lantai 4

Irvan Daniansyah - Jumat, 28 Juli 2023 08:31 WIB
Diangkat dari Kepercayaan Masyarakat Tionghoa, Inilah 5 Fakta tentang Film Lantai 4

Mengangkat mitos atau kepercayaan masyarakat menjadi film horor bukanlah hal yang mudah. Apalagi film tersebut juga mengandung pesan moral yang mau tidak mau harus pembuat film menelisik lebih lanjut tentang hal tersebut.

Di Indonesia, ada mitos atau kepercayaan yang masih melekat terutama di masyarakat Tionghoa, yaitu angka 4 melambangkan kematian. Nah, pada tahun 2023 ini, bakalan tayang film horor Indonesia yang mengangkat kepercayaan tersebut dengan judul “Lantai 4”.

Sebelum nonton, yuk cek faktanya agar kamu mengenal tentang film ini lebih jauh!

1. Dibintangi Oleh Pemeran Film Indonesia Legendaris

Siapa sih yang nggak kenal dengan Ingrid Widjanarko dan Tio Pakusadewo?

Mereka berdua adalah pemeran film Indonesia legendaris yang akan bermain di film “Lantai 4”. Inggrid Widjanarko berperan sebagai Oma Lie, sedangkan Tio Pakusadewo sebagai Jonathan, keponakan Oma Lie.

Adapun Yuki Kato, Nyimas Faza, Juy Wow, Aqila Nathaya, dan Ruth Martini. Ternyata, ini bukan pertama kalinya Yuki Kato dan Ingrid Widjanarko berada dalam satu film!

2. Wahyu Nugroho Dan F.X Purnomo Menjadi Sutradara Di Film Ini

Wahyu Nugroho adalah penulis skenario sekaligus menjadi sutradara film “Lantai 4” bersama F. X. Purnomo. Sedihnya, film ini menjadi film terakhir yang disutradarai oleh F. X. Purnomo karena beliau meninggal pada 18 Desember 2022.

Selain melibatkan Wahyu Nugroho dan alm F.X. Purnomo sebagai bagian dari pembuatan film, Toto Soegriwo sebagai line produser film “Lantai 4” turut menggandeng Thoersi Argeswara sebagai komposer dan Wawan Idati Wibowo sebagai editor.

3. Peserta Casting Film Yang Membludak

Membludaknya peserta casting film “Lantai 4” mengakibatkan pembuatan film ini menjadi cukup lama. Mulai dengan proses casting yang diadakan pada tanggal 12 Januari 2020 dengan jumlah peserta lebih dari 350. Lalu, dilanjutkan dengan proses syuting mulai bulan Februari hingga Maret 2020.

Seharusnya film “Lantai 4” tayang pada bulan Oktober 2022, tetapi kabarnya film ini akan ditayangkan tanggal 24 Agustus 2023.

4. Diangkat Dari Kepercayaan Tentang Angka 4 Yang Beredar Di Masyarakat Tionghoa

Selain pada kebudayaan masyarakat Tionghoa, kebudayaan di negara Jepang dan Korea menganggap angka “4” adalah angka sial bahkan kematian. Dalam Buddhisme dan Taoisme, angka “4” dianggap menjadi lambang kesengsaraan. Alhasil tidak ada penamaan yang mengandung angka “4” pada bangunan dan diganti menjadi “3a”.

5. Menceritakan Kejadian Mistis Yang Terjadi Di Lantai 4 Apartemen

Film “Lantai 4” menceritakan tentang Jonathan dan keluarganya pindah ke Apartemen Flamboyan, tepatnya di Lantai 4 setelah rumah mereka terjual. Ternyata di lantai tersebut tidak hanya ada keluarga Jonathan, tetapi di sana ada Oma Lie yang merupakan satu-satunya penghuni.

Awalnya istri Jonathan, Julia beserta kedua anaknya yaitu Laura dan Citra, tidak setuju untuk pindah ke sana. Mengingat mereka sedang dilanda krisis ekonomi, terpaksa harus ikut pindah ke lantai 4 Apartemen Flamboyan yang notabene lingkungannya masih asing bagi mereka.

Setelah beberapa hari, kedua anak Jonathan, Laura dan Citra merasakan hal aneh. Mulai dari Laura yang mendengar suara tangisan di lantai 4, tempat mereka tinggal, hingga Citra yang keluar dari kamar dengan tatapan kosong sambil membawa boneka misterius yang ia dapatkan dari lift lantai 4.

Kejadian-kejadian tersebut menjadi awal dari kematian keluarga Jonathan. Laura, salah satu anak Jonathan, curiga bahwa ini semua ulah Oma Lie yang menumbalkan keluarganya. Tak terima dengan kematian keluarganya yang misterius, Laura harus mengungkap siapa dalang dibalik kejadian mengerikan tersebut. Akankah misi Laura berhasil?

Film horor sampai saat ini masih banyak peminatnya meskipun tema yang diangkat berbeda-beda, mulai dari pengalaman pribadi, podcast, novel, atau kepercayaan masyarakat, termasuk film “Lantai 4” ini. Buktinya banyak orang berbondong-bondong untuk menjadi bagian dari film ini, yaitu dengan mengikuti casting.

Ada kalanya kamu harus menonton film dengan tema kepercayaan atau kebudayaan masyarakat agar lebih menghargai perbedaan. Ingat, di mana bumi dipijak,di situ langit dijunjung.