Cinta Tak Seindah Drama Korea Jadi Film dengan Produksi Termahal Imajinari

Rumah produksi Imajinari kembali menghadirkan karya baru setelah sukses dengan film sebelumnya, Kaka Boss. Film terbaru mereka berjudul Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK), disutradarai oleh Meira Anastasia, dan diproduksi oleh Ernest Prakasa. Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta Selatan pada Kamis, 17 Oktober 2024, Ernest mengungkapkan bahwa film ini merupakan proyek termahal yang pernah dikerjakannya.

"Pastinya ini film termahal kita sejauh ini," ujar Ernest. Biaya besar ini bukan tanpa alasan. Salah satu faktor utama yang membuat film ini begitu mahal adalah karena kebutuhan untuk melakukan syuting di Korea Selatan. "Dari awal baca skrip sudah kebayang sih, Korea-nya harus Korea beneran, enggak mungkin tenda-tendanya kita bikin di Blok M, pasti ketahuan kan," tambahnya dengan bercanda.

Sebagai produser, Ernest Prakasa dan rekannya, Dipa Andika, telah memperkirakan sejak awal bahwa proyek ini akan membutuhkan anggaran yang besar. Meski demikian, keduanya yakin bahwa investasi besar tersebut sejalan dengan kebutuhan naskah. Syuting di Korea dinilai sebagai elemen penting untuk memperkuat cerita, sehingga layak untuk dilakukan meski harus menelan biaya yang lebih tinggi.

"Gue sama Dipa sudah ngobrol, ini kayaknya bakal lumayan dari segi budget tapi memang kebutuhan kita believe in the script, jadi memang kebutuhannya seperti itu," ungkap Ernest.

CTSDK mengangkat kisah cinta segitiga antara Dea, Bimo, dan Julian, yang akan dibintangi oleh sejumlah aktor muda berbakat seperti Lutesha, Jerome Kurnia, Ganindra Bimo, Anya Geraldine, dan Dea Panendra. Para pemain ini akan memerankan tokoh-tokoh yang menghadapi berbagai dilema percintaan dalam alur cerita yang rumit, namun tetap relatable bagi penonton.

Film ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 5 Desember 2024, dan menjadi salah satu film yang sangat dinantikan. Dengan latar Korea yang otentik dan cerita yang menarik, Cinta Tak Seindah Drama Korea diharapkan dapat membawa pengalaman menonton yang berbeda bagi para penonton Indonesia, khususnya mereka yang menyukai genre drama romantis dan kisah cinta yang tidak selalu seindah dalam drama Korea.