Air Mata di Ujung Sajadah: Drama Keluarga Mengharukan Siap Menghiasi Layar Bioskop

Di tengah derasnya gelombang film horor yang menghiasi layar lebar, Indonesia akan menyambut kedatangan sebuah film yang berbeda dan menggugah emosi. Air Mata di Ujung Sajadah, sebuah drama keluarga yang diproduksi oleh rumah produksi Beehave Pictures, akan segera memancarkan sinarnya di bioskop-bioskop tanah air.

Dalam arahan tangan terampil sutradara Key Mangunsong, film ini mengisahkan kisah yang mengharukan tentang perjuangan seorang ibu, Aqilla, yang harus bersusah payah untuk mendapatkan kembali anaknya setelah terpisah selama tujuh tahun. Berkisah tentang keputusan sulit dan perjuangan mencari cahaya dalam kegelapan, Air Mata di Ujung Sajadah menghadirkan sebuah kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberi inspirasi.

Sinopsis Air Mata di Ujung Sajadah

Cerita dimulai dengan kelahiran seorang bayi dari pernikahan yang tak disetujui oleh Halimah, ibu Aqilla. Kehidupan berubah drastis saat suami Aqilla meninggal akibat kecelakaan dan Halimah memberitahu Aqilla bahwa bayi mereka meninggal saat lahir. Namun, tanpa sepengetahuan Aqilla, Halimah menitipkan cucunya kepada Arif dan Yumna, sebuah pasangan yang belum dikaruniai anak, dan bayi itu diberi nama Baskara.

Kehadiran Baskara di rumah keluarga Arif dan Yumna mengembalikan cahaya dalam kehidupan mereka. Namun, ketika Aqilla mengetahui bahwa anaknya masih hidup setelah tujuh tahun, dia berjuang untuk merebut kembali cahaya dalam hidupnya. Namun, perjuangan ini tidak hanya berdampak pada Aqilla, tetapi juga pada Arif dan Yumna yang merasa bersalah karena merampas kebahagiaan Aqilla.

Film Air Mata di Ujung Sajadah tidak hanya menghadirkan cerita yang kuat, tetapi juga menggaet sejumlah aktor dan aktris muda serta senior yang telah dikenal di industri perfilman Indonesia. Deretan pemainnya mencakup nama-nama seperti Titi Kamal, Fedi Nuril, Citra Kirana, Krisjiana Baharudin, dan yang tak kalah pentingnya, Jenny Rachman. Jenny Rachman, aktris senior dengan rekam jejak prestisius, kembali ke layar lebar setelah sebelas tahun absen dari dunia hiburan untuk membintangi film ini.

Air Mata di Ujung Sajadah bukan hanya sebuah film, melainkan juga hasil kerja keras dan dedikasi selama bertahun-tahun. Naskahnya yang disusun oleh Titien Wattimena, yang pernah meraih Piala Citra untuk Cerita Asli Terbaik tahun 2013, melalui proses panjang yang meliputi penulisan ide cerita, sinopsis, plot scene, hingga skenario dengan sembilan kali revisi.

Produser senior Nafa Urbach, melalui Beehave Pictures, ikut meramaikan produksi film ini. Berlokasi di Kota Solo, syuting Air Mata di Ujung Sajadah melibatkan seluruh tim dan artis yang menjemput visualitas yang sempurna dan variasi dalam lokasi syuting, dengan Taman Primata sebagai tempat dimulainya perjalanan pengambilan gambar film ini.

Dengan sentuhan drama keluarga yang memikat hati, beragam bintang terkenal, dan dukungan dari para ahli perfilman, Air Mata di Ujung Sajadah menjadi tontonan yang tak boleh dilewatkan, siap mengisi layar bioskop pada waktu yang akan datang. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui akun resmi Beehave Pictures di media sosial.